Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita

Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita - Hallo sahabat suka suka, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Sukses, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita
link : Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita
Tahukah Anda bahwa setiap harinya berbagai industri/bisnis berusaha menghipnotis dan mencuci otak kita dengan strategi marketing mereka? Sadarkah Anda seberapa jauh hidup kita dimanipulasi oleh industri-industri tersebut? Pada jaman dahulu, marketing hanyalah cara untuk mengkomunikasikan suatu produk/jasa dengan menonjolkan keunggulan dan value dari produk tersebut (marketing yang simpel dan terus terang), pada saat itu orang membeli sesuatu berdasarkan fakta dan informasi, jika suatu produk betul-betul berguna untuk hidupnya maka mereka akan membeli produk tersebut, jika tidak membawa manfaat tentu mereka tidak akan membelinya. Jika seseorang ingin membeli apel, maka Anda harus mengkomunikasikan pada mereka bahwa apel itu berguna karena mengandung banyak vitamin, membuat tubuh sehat, dan bla.bla.bla. karena orang-orang bertindak/mengambil keputusan membeli menggunakan logika. Namun sekarang semua sudah berubah.


Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita


Sekarang kita hidup dijaman yang sangat berbeda dari generasi-generasi sebelumnya yang pernah ada, dengan terbukanya berbagai informasi (thanks to internet) dan sosial media disekitar kita, sekarang orang bertindak/mengambil keputusan berdasarkan perasaan/emosi. Hampir semua bisnis sekarang melakukan pendekatan yang sama yaitu menggunakan pendekatan emosi/perasaan. Jika Anda bisa menyentuh emosi seseorang sampai tingkat bawah sadar mereka, maka sangatlah mudah untuk mencuci otak mereka yang dengannya sangat mudah juga mengarahkan mereka untuk membeli suatu produk & jasa yang bahkan tidak memiliki value/manfaat apapun dalam hidup mereka.

Tidak heran banyak acara televisi yang diselipkan berbagai “settingan emosional” seperti kontestan acara lomba nyanyi yang tiba-tiba curhat masalah pribadi/masa lalu, talkshow dengan berbagai curhat dan buka-bukaan aib, lalu cerita-cerita inspirasi yang sebenarnya tidak realistis (asal Anda tahu banyak cerita sukses diluar sana yang sebenarnya hanya dibuat-buat), inilah juga yang menyebabkan banyaknya “jualan cerita sukses” disekitar kita, MLM dengan iming-iming penghasilan ratusan juta, cerita pengusaha sukses yang dulunya susah dan akhirnya berhasil menjadi milyarder muda, quotes-quotes dan cerita entrepreneur buatan yang seolah menginspirasi padahal bisa menyesatkan orang yang masih awam, pertanyaannya mengapa ini semua bisa terjadi? Karena seperti itulah marketing jaman sekarang. Karena itu semua menciptakan “good stories” yang bisa menyentuh emosi/perasaan seseorang sampai level tertentu sehingga mereka akan membeli apapun yang kita jual, menonton apapun yang kita tayangkan, dan menuruti apapun yang kita mau.

Inilah marketing yang sedang terjadi sekarang. Artis/publik figur dibayar untuk menggunakan produk suatu bisnis (endorse), berita/artikel palsu yang sebenarnya merupakan “iklan” suatu produk, cerita sukses blogger/entrepreneur yang tidak realistis dan berujung pada penjualan (biasa dalam bentuk e-book/seminar), dan yang paling parah berita/kasus settingan kontroversi baik dari sisi media maupun publik figur (cara untuk mendapatkan perhatian/views), inilah wujud/bentuk marketing dijaman kita sekarang.

Memang pada dasarnya manusia adalah makhluk perasaan, namun perasaan ini jugalah yang bisa membuat kita bertindak seperti binatang. Sigmund Freud (psikolog) berteori bahwa seringkali manusia membuat keputusan tanpa sadar dan tidak logis, Freud juga menyadari bahwa rasa gelisah/bingung/ketidakamanan membuat manusia mengambil tindakan yang tidak masuk akal dan berlebihan, dia juga menyadari bahwa manusia pada inti dasar terdalamnya adalah binatang dan sangat mudah dimanipulasi terutama dalam kelompok/golongan.

Intinya dalam dunia bisnis jika Anda bisa memanfaatkan rasa ketidakamanan/emosi seseorang, jika Anda bisa menemukan perasaan terdalam akan ketidakmampuan mereka, maka mereka akan membeli apapun yang Anda jual/rekomendasikan. Tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan bentuk marketing ini, penjual e-book/seminar yang jualan cerita sukses mengaku dulunya susah, membuat Anda larut dalam perasaan yang sama, seolah Anda berada pada keadaan yang sama dan nantinya bisa sukses seperti mereka, produk makeup dimarketingkan sebagai cara untuk menjadi lebih dicintai dan menarik perhatian lelaki, rokok/bir dimarketingkan sebagai rasa kejantanan seorang pria dan kedewasaan (tidakkah Anda heran lebih banyak orang miskin yang merokok dan mabuk-mabukan ketimbang orang kaya?), mobil dimarketingkan sebagai lambang kemapanan, smartphone, internet, dan sosmed dimarketingkan sebagai digital lifestyle dan kebutuhan anak muda (are you really need that?).

Jika Anda ingin mengenali cara bisnis mencuci otak/memanipulasi pikiran Anda, ada sedikit tips yang saya selalu perhatikan yaitu melihat “pola”, pada dasarnya semua bisnis yang berusaha mencuci otak Anda itu menggunakan pola yang sama, pertama mereka akan menunjukan “pain points” atau rasa kegelisahan Anda (seperti kekurangan materi/fisik), memperburuknya dengan membuat Anda merasa hopeless, lalu memutarbalikan keadaan dengan mengatakan bahwa produk mereka adalah solusinya.

Banyak sekali orang yang membeli sesuatu hanya untuk memuaskan emosi/perasaan mereka, membeli produk yang tidak membawa manfaat/value apapun dalam hidupnya, menuruti ekspektasi atau standart orang lain yang tidak realistis, memang pada dasarnya seseorang yang merasa inferior & insecure (merasa rendah dan tidak aman/nyaman dengan dirinya) adalah customer terbaik. Apalagi dengan maraknya sosial media disekitar kita, sangatlah mudah membanding-bandingkan hidup seseorang dengan lingkungan disekitarnya, orang-orang berusaha “terlihat” lebih sukses dan bahagia dengan hidupnya tanpa betul-betul mengimprove kualitas hidup yang sesungguhnya.

Namun jangan juga selalu berpikiran negatif dengan bisnis/industri yang ada, masih banyak bisnis yang betul-betul membawa dampak positif bagi kita dan bisa memenuhi kebutuhan hidup Anda, pada akhirnya orang yang sadar/waras hanya akan membeli sesuatu jika memang dirasa itu bisa menyelesaikan masalahnya, ini juga bisa menjadi pelajaran bagi Anda, jika Anda ingin menjual sesuatu kepada orang lain, maka Anda harus berusaha menemukan masalah yang ada, bahkan Anda harus meyakinkan customer kalau masalah itu ada walaupun sebenarnya tidak ada, orang-orang hanya akan membeli sesuatu yang mereka “rasa” atau percayai bisa menyelesaikan masalah mereka (saya gunakan kata “rasa” karena apa yang mereka “rasa” bisa menyelesaikan masalah hidupnya belum tentu benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang sesungguhnya secara nyata).

Solusi nyata yang sebenarnya adalah dengan mengembangkan self-awareness/kesadaran diri Anda secara penuh, lebih banyaklah berpikir menggunakan otak dan logika bukan emosi/perasaan, dengannya Anda bisa betul-betul paham apa yang bermanfaat dan apa yang menyesatkan, Anda bisa mengenali berbagai manipulasi bisnis dan kampanye/cara mencuci otak yang terjadi disekitar Anda, berpikirlah lebih realistis walaupun kenyataan yang ada tidak seindah apa yang Anda bayangkan, pada akhirnya obat yang baik memang terasa pahit.

Sumber : solusik.com


Demikianlah Artikel Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita

Sekianlah artikel Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita dengan alamat link https://suksasukagw.blogspot.com/2017/09/cara-bisnis-memanipulasi-dan-mencuci.html

0 Response to "Cara bisnis memanipulasi dan mencuci otak kita"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel