5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar
5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar - Hallo sahabat suka suka, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Motivasi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar
link : 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar
Orang sering ragu menjadi pengusaha karena merasa gak punya modal. Baik itu modal berupa materi maupun kemampuan bisnis.
Kalau ragu terus gak ada usaha untuk menutup keraguan, itu namanya gak niat jadi pengusaha. Kalau niat udah tertanam, berarti harus bergerak untuk melawan keraguan tersebut.
Kisah 5 pengusaha sukses yang memulai dari bawah ini mungkin bisa dijadikan inspirasi:
1. Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono
Siapa yang gak pernah naik taksi Blue Bird? Apalagi tinggalnya di Jakarta. Paling gak sekali pernah dong naik taksi warna biru yang ada di mana-mana ini.
Ada seorang perempuan tangguh di balik kesuksesan Blue Bird menjadi perusahaan taksi tepercaya. Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono namanya.
Terlahir dari keluarga berada, Siti Fatimah harus menelan pil pahit karena kemudian bisnis orang tuanya bangkrut. Dia lalu bersusah payah untuk sekolah hingga akhirnya lulus dan menikah dengan dosennya sendiri.
Siti terjun ke dunia usaha dengan menjual batik dari pintu ke pintu. Bahkan dia pun berjualan telur, yang saat itu masih dianggap sebagai makanan mewah.
Ia memulai bisnis taksi setelah mendapat dua mobil sedan bekas setelah kematian suaminya. Dua mobil itu dioperasikan lewat panggilan telepon dari rumahnya sendiri.
Usahanya sempat terganggu karena taksinya dianggap liar lantara gak berizin. Tapi Siti Fatimah gak patah semangat, bahkan sampai menemui Gubernur Ali Sadikin.
Waktu ingin mengembangkan usaha pun dia menemui kendala, yaitu modal kurang. Tapi akhirnya dia dapat pinjaman dari bank untuk beli 100 mobil yang kemudian menjadi cikal bakal kesuksesan Blue Bird saat ini.
2. Reza Nurhilman
Keripik Maicih yang terkenal itu ternyata diolah dari tangan anak muda yang saat itu berusia 23 tahun. Reza Nurhilman namanya.
Gak perlu modal puluhan atau bahkan ratusan juta, Reza hanya menggenggam Rp 15 juta untuk mengawali bisnis keripik pedas itu hingga bisa sukses seperti sekarang. Reza mengakali pengeluaran dengan pemikirannya yang brilian.
Daripada sewa lapak mahal, dia menjual Maicih dengan cara online. Lewat Twitter, dia menawarkan keripik itu dengan mengerahkan agen-agen.
Setelah sukses di Bandung, Reza kemudian merambah Jakarta. Bisnis Maicih Reza pun akhirnyya menyebar luas sampai ke kota-kota lainnya.
Bahkan di supermarket dan minimarket Maicih bisa bersanding di satu rak dengan snack yang lebih dulu terkenal, kayak Chitato. Cihuy deh.
3. Sunny Kamengmau
Pernah dengar tas Robita? He, tas buatan Jepang? Salaaah. Tas Robita merupakan karya Sunny Kamengmau, pria yang tak punya ijazah SMA.
Tas ini sangat digemari orang-orang Jepang. Bahkan para sosialita Negeri Samurai sering memakainya.
Tapi tahu gak awal mula Sunny bisa sukses jadi pengusaha tas? Dia dulu adalah tukang sapu di hotel yang lalu dijadikan satpam karena hasil kerjanya bagus. Ckckckck…
Di hotel, dia serius mempelajari bahasa Inggris dan Jepang. Gaji yang minim pun masih dia alokasikan buat beli kamus biar cepat belajar.
Sampai akhirnya dia ketemu dengan pebisnis Jepang. Setelah bercakap-cakap, dia ditantang untuk membuat tas dan memasarkannya ke Jepang. Dia menyanggupi tantangan itu, tapi usahanya stagnan dan bahkan ditinggal perajin tas.
Namun kemudian dia bangkit dan sanggup mempekerjakan 100 orang. Tasnya pun kian kesohor. Bisa jadi pesaing Hermes, nih.
4. Nurhayati Subakat
Sebelum peralatan Wardah bisa gampang dijumpai di toko-toko dan mal seperti sekarang ini, alat-alat kosmetik ini punya kisah yang panjang. Adalah Nurhayati Subakat, perempuan yang tak mau menyerah saat bisnisnya menghadapi cobaan berat.
Saat awal memulai bisnis kosmetik islami ini, Nurhayati sempat dipandang sinis. Dia dituduh menjual agama karema menonjolkan kehalalan kosmetik Wardah.
Tapi Nurhayati gak gentar karena memang itulah keunggulan produknya. Dia gak langsung bisa memasarkan Wardah di mal, tapi datang sendiri dari salon ke salon dan rumah ke rumah.
Ketika bisnisnya mulai menggeliat, tempat usahanya terbakar habis. Sempat mau menyerah, dia akhirnya memutuskan menghidupkan kembali bisnisnya. Jika dihitung-hitung, butuh 29 tahun buat Nurhayati untuk membuat Wardah menjadi beken seperti saat ini.
Dia pun sukses memasarkan Wardah hingga ke negeri orang, seperti Malaysia. Sederet artis ternama pun menjadi mitra Wardah, termasuk Marissa Haque yang mengusulkan dirinya sendiri untuk menjadi brand ambassador produk kecantikan ini.
5. Bob Sadino
Saat Bob Sadino meninggal, banyak orang merasa kehilangan. Bagaimana tidak, kisah suksesnya telah menginspirasi banyak orang.
Bob membulatkan tekad menjadi pengusaha saat sudah 9 tahun bekerja di badan usaha milik negara. Bisa dibayangkan, dong, betapa banyak pengorbanan materinya untuk mengejar impiannya menjadi pengusaha sukses?
Pertama-tama, dia berbisnis sewa mobil, yang dia sopiri sendiri. Bisnis itu keok lantaran ia mengalami kecelakaan saat menyopiri klien yang menyewa mobilnya.
Bob lalu terjun bebas dengan bekerja sebagai buruh bangunan. Upahnya harian.
Tapi Om Bob memang sepertinya punya insting bisnis yang kuat. Dengan modal terbatas yang dia dapat dari utang ke tetangganya, dia mencoba berjualan telur ayam negeri.
Bob mengetok pintu demi pintu untuk memasarkan produknya alias menjadi sales door to door. Coba, mana ada anak muda zaman sekarang yang mau kayak gitu?
Tapi usaha tak kenal lelah Bob berbuah manis. Dia sukses menjual telur-telurnya ke ekspatriat di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Dia lalu membangun Kem-Chicks agar tak perlu lagi mendatangi rumah-rumah untuk menawarkan produk pertanian dan peternakan yang dia jual.
Dari 5 kisah pengusaha sukses yang memulai dari dasar di atas bisa diambil kesimpulan. Seseorang gak selalu harus punya modal kuat untuk bisa menjadi pengusaha sukses.
Yang penting adalah punya niat dan pantang menyerah. Modal berupa utang bukan masalah.
Kalau ragu berbisnis karena alasan gak punya modal, kapan majunya? Mungkin kata-kata Om Bob ini bisa membakar gairah usaha kita: “Bisnis yang berprospek cerah adalah bisnis yang dimulai, bukan ditanyakan terus!”
Anda sekarang membaca artikel 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar dengan alamat link https://suksasukagw.blogspot.com/2016/07/5-pengusaha-sukses-yang-memulai-bisnis.html
Judul : 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar
link : 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar
Orang sering ragu menjadi pengusaha karena merasa gak punya modal. Baik itu modal berupa materi maupun kemampuan bisnis.
Kalau ragu terus gak ada usaha untuk menutup keraguan, itu namanya gak niat jadi pengusaha. Kalau niat udah tertanam, berarti harus bergerak untuk melawan keraguan tersebut.
Kisah 5 pengusaha sukses yang memulai dari bawah ini mungkin bisa dijadikan inspirasi:
1. Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono
Siapa yang gak pernah naik taksi Blue Bird? Apalagi tinggalnya di Jakarta. Paling gak sekali pernah dong naik taksi warna biru yang ada di mana-mana ini.
Ada seorang perempuan tangguh di balik kesuksesan Blue Bird menjadi perusahaan taksi tepercaya. Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono namanya.
Terlahir dari keluarga berada, Siti Fatimah harus menelan pil pahit karena kemudian bisnis orang tuanya bangkrut. Dia lalu bersusah payah untuk sekolah hingga akhirnya lulus dan menikah dengan dosennya sendiri.
Siti terjun ke dunia usaha dengan menjual batik dari pintu ke pintu. Bahkan dia pun berjualan telur, yang saat itu masih dianggap sebagai makanan mewah.
Ia memulai bisnis taksi setelah mendapat dua mobil sedan bekas setelah kematian suaminya. Dua mobil itu dioperasikan lewat panggilan telepon dari rumahnya sendiri.
Usahanya sempat terganggu karena taksinya dianggap liar lantara gak berizin. Tapi Siti Fatimah gak patah semangat, bahkan sampai menemui Gubernur Ali Sadikin.
Waktu ingin mengembangkan usaha pun dia menemui kendala, yaitu modal kurang. Tapi akhirnya dia dapat pinjaman dari bank untuk beli 100 mobil yang kemudian menjadi cikal bakal kesuksesan Blue Bird saat ini.
2. Reza Nurhilman
Keripik Maicih yang terkenal itu ternyata diolah dari tangan anak muda yang saat itu berusia 23 tahun. Reza Nurhilman namanya.
Gak perlu modal puluhan atau bahkan ratusan juta, Reza hanya menggenggam Rp 15 juta untuk mengawali bisnis keripik pedas itu hingga bisa sukses seperti sekarang. Reza mengakali pengeluaran dengan pemikirannya yang brilian.
Daripada sewa lapak mahal, dia menjual Maicih dengan cara online. Lewat Twitter, dia menawarkan keripik itu dengan mengerahkan agen-agen.
Setelah sukses di Bandung, Reza kemudian merambah Jakarta. Bisnis Maicih Reza pun akhirnyya menyebar luas sampai ke kota-kota lainnya.
Bahkan di supermarket dan minimarket Maicih bisa bersanding di satu rak dengan snack yang lebih dulu terkenal, kayak Chitato. Cihuy deh.
3. Sunny Kamengmau
Pernah dengar tas Robita? He, tas buatan Jepang? Salaaah. Tas Robita merupakan karya Sunny Kamengmau, pria yang tak punya ijazah SMA.
Tas ini sangat digemari orang-orang Jepang. Bahkan para sosialita Negeri Samurai sering memakainya.
Tapi tahu gak awal mula Sunny bisa sukses jadi pengusaha tas? Dia dulu adalah tukang sapu di hotel yang lalu dijadikan satpam karena hasil kerjanya bagus. Ckckckck…
Di hotel, dia serius mempelajari bahasa Inggris dan Jepang. Gaji yang minim pun masih dia alokasikan buat beli kamus biar cepat belajar.
Sampai akhirnya dia ketemu dengan pebisnis Jepang. Setelah bercakap-cakap, dia ditantang untuk membuat tas dan memasarkannya ke Jepang. Dia menyanggupi tantangan itu, tapi usahanya stagnan dan bahkan ditinggal perajin tas.
Namun kemudian dia bangkit dan sanggup mempekerjakan 100 orang. Tasnya pun kian kesohor. Bisa jadi pesaing Hermes, nih.
4. Nurhayati Subakat
Sebelum peralatan Wardah bisa gampang dijumpai di toko-toko dan mal seperti sekarang ini, alat-alat kosmetik ini punya kisah yang panjang. Adalah Nurhayati Subakat, perempuan yang tak mau menyerah saat bisnisnya menghadapi cobaan berat.
Saat awal memulai bisnis kosmetik islami ini, Nurhayati sempat dipandang sinis. Dia dituduh menjual agama karema menonjolkan kehalalan kosmetik Wardah.
Tapi Nurhayati gak gentar karena memang itulah keunggulan produknya. Dia gak langsung bisa memasarkan Wardah di mal, tapi datang sendiri dari salon ke salon dan rumah ke rumah.
Ketika bisnisnya mulai menggeliat, tempat usahanya terbakar habis. Sempat mau menyerah, dia akhirnya memutuskan menghidupkan kembali bisnisnya. Jika dihitung-hitung, butuh 29 tahun buat Nurhayati untuk membuat Wardah menjadi beken seperti saat ini.
Dia pun sukses memasarkan Wardah hingga ke negeri orang, seperti Malaysia. Sederet artis ternama pun menjadi mitra Wardah, termasuk Marissa Haque yang mengusulkan dirinya sendiri untuk menjadi brand ambassador produk kecantikan ini.
5. Bob Sadino
Saat Bob Sadino meninggal, banyak orang merasa kehilangan. Bagaimana tidak, kisah suksesnya telah menginspirasi banyak orang.
Bob membulatkan tekad menjadi pengusaha saat sudah 9 tahun bekerja di badan usaha milik negara. Bisa dibayangkan, dong, betapa banyak pengorbanan materinya untuk mengejar impiannya menjadi pengusaha sukses?
Pertama-tama, dia berbisnis sewa mobil, yang dia sopiri sendiri. Bisnis itu keok lantaran ia mengalami kecelakaan saat menyopiri klien yang menyewa mobilnya.
Bob lalu terjun bebas dengan bekerja sebagai buruh bangunan. Upahnya harian.
Tapi Om Bob memang sepertinya punya insting bisnis yang kuat. Dengan modal terbatas yang dia dapat dari utang ke tetangganya, dia mencoba berjualan telur ayam negeri.
Bob mengetok pintu demi pintu untuk memasarkan produknya alias menjadi sales door to door. Coba, mana ada anak muda zaman sekarang yang mau kayak gitu?
Tapi usaha tak kenal lelah Bob berbuah manis. Dia sukses menjual telur-telurnya ke ekspatriat di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Dia lalu membangun Kem-Chicks agar tak perlu lagi mendatangi rumah-rumah untuk menawarkan produk pertanian dan peternakan yang dia jual.
Dari 5 kisah pengusaha sukses yang memulai dari dasar di atas bisa diambil kesimpulan. Seseorang gak selalu harus punya modal kuat untuk bisa menjadi pengusaha sukses.
Yang penting adalah punya niat dan pantang menyerah. Modal berupa utang bukan masalah.
Kalau ragu berbisnis karena alasan gak punya modal, kapan majunya? Mungkin kata-kata Om Bob ini bisa membakar gairah usaha kita: “Bisnis yang berprospek cerah adalah bisnis yang dimulai, bukan ditanyakan terus!”
Demikianlah Artikel 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar
Sekianlah artikel 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel 5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar dengan alamat link https://suksasukagw.blogspot.com/2016/07/5-pengusaha-sukses-yang-memulai-bisnis.html
0 Response to "5 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis dari Bawah, Tanpa Modal Besar"
Post a Comment