Menyeimbangkan Bisnis & Kehidupan

Menyeimbangkan Bisnis & Kehidupan - Hallo sahabat suka suka, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Menyeimbangkan Bisnis & Kehidupan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Sukses, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Menyeimbangkan Bisnis & Kehidupan
link : Menyeimbangkan Bisnis & Kehidupan

Ada kalanya, kehidupan dengan bisnis berjalan beriringan. Apalagi untuk bisnis yang benar-benar melibatkan banyak anggota keluarga atau sahabat. Dalam kondisi tertentu, dukungan dari keluarga atau sahabat bisa menjadi penentu kesuksesan yang luar biasa. Namun, bisa terjadi, bisnis semacam ini begitu membesar, malah berujung percekcokan sampai keretakan hubungan. Penyebabnya antara lain urusan keuangan dan pembagian tugas yang dirasa kurang adil.

Idealnya, keseimbangan usaha dan kehidupan personal seharusnya bisa benar-benar terjaga. Lantas, apa yang harus dilakukan oleh kita yang berbisnis bersama keluarga atau sahabat? Berikut beberapa hal yang patut dipertimbangkan dan dipertanyakan kembali…

Kepada siapakah Anda akan bertanggung jawab, bila terjadi sesuatu terhadap bisnis Anda?
Pertanyaan ini juga berkaitan dengan berbagai kemungkinan yang terjadi. Jangan sampai, kalau ada sesuatu, Anda dan keluarga atau orang terdekat yang terlibat menjadi saling menyalahkan. Intinya, sedari awal, buatlah kesepakatan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul belakangan. Kalau perlu, gunakan tanda tangan atau cap resmi.

Apakah Anda punya waktu, tenaga, dan modal untuk meraih sukses dalam bisnis tersebut?
Sebuah usaha pasti butuh komitmen ekstra. Bahkan, 7x24 jam saja kadang belum cukup. Untuk itu, diskusikan benar-benar soal waktu, tenaga, dan biaya ini, apalagi jika nantinya akan berhubungan dengan apa yang harus kita “bagi” dengan keluarga atau sahabat.

Apakah Anda pernah menguji seberapa realistis usaha yang dijalankan?
Target boleh tinggi. Tapi, realistis adalah sebuah pijakan pertama yang juga harus dipertimbangkan. Karena itu, lihatlah dari berbagai macam sisi tentang beragam kemungkinan yang bisa terjadi pada usaha yang akan atau sudah dijalankan.

Apakah Anda bersedia memberikan perhatian lebih kepada mereka yang mendukung usaha Anda?
Keluarga atau partner teman dekat adalah “nyawa” yang juga menjadi bagian tak terlepaskan dari usaha yang dijalankan. Untuk itu, perhatian dan komitmen memanusiakan orang-orang tersebut juga harus dijaga. Ucapan terima kasih, pelukan hangat atas sebuah prestasi, atau sekadar makan-makan merayakan keberhasilan sebuah proyek bisa menjadi perekat jalinan hubungan yang dapat melanggengkan usaha.

Apakah Anda benar-benar mau mendisiplinkan diri untuk menjalankan semua rencana yang telah dibuat?
Ketika semua sudah disepakati, sebagai pengusaha kita pun harus “bersepakat” dalam diri sendiri. Yakni, seberapa konsisten kita dengan penjadwalan pekerjaan dan segala aspek usaha yang dijalani. Tanpa disiplin yang ketat dan tanpa tindakan nyata, dukungan dari siapa pun di sekitar kita akan sia-sia belaka.

Apakah Anda mau “mengalah” dan bisa tahan godaan yang mungkin mengganggu Anda dari tujuan mendirikan usaha?
Saat mengawali usaha, biasanya banyak distraksi alias godaan yang kadang melemahkan atau mengalihkan fokus bisnis. Apalagi, kalau sudah menyangkut tren yang sudah berkembang. Coba tahan diri, tetapkan fokus pada apa yang sudah disepakati dengan orang-orang di sekeliling Anda.

Apakah Anda punya sistem pendukung dan pengukur bagi kemajuan usaha?
Setelah semua berjalan, jangan lupa untuk membuat sistem yang bisa dijadikan alat kontrol dan ukuran keberhasilan usaha. Dengan begitu, segala macam kondisi yang terjadi bisa diantisipasi sejak dini, dan dicarikan jalan paling rasional untuk menyelesaikannya.

Intinya, dalam menjalankan usaha yang berhubungan dengan orang dekat, harus selalu dijalin komunikasi yang terbuka dan intensif. Dan, saat semua sudah berjalan, selalu pula agar diingat, bahwa hubungan keluarga—termasuk pertemanan—adalah “harta” tersendiri. Karena itu, pertimbangkan baik-baik semua pemikiran dan tindakan Anda. Jangan sampai, untuk mengejar harta, kita melepas “harta” yang lebih berharga!


Demikianlah Artikel Menyeimbangkan Bisnis & Kehidupan

Sekianlah artikel Menyeimbangkan Bisnis & Kehidupan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Menyeimbangkan Bisnis & Kehidupan dengan alamat link https://suksasukagw.blogspot.com/2016/04/menyeimbangkan-bisnis-kehidupan.html

0 Response to "Menyeimbangkan Bisnis & Kehidupan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel